Jenis dan Contoh Sampah Organik
Jenis dan Contoh Sampah Organik dan Anorganik
Sampah organik dan anorganik dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan karakteristik fisiknya. Setiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda yang menentukan cara penanganan dan pemanfaatannya.
Apa Saja Jenis-Jenis Sampah Organik?
Selain kering dan basah, sampah organik terbagi lagi menjadi 5 jenis sampah berdasarkan sumbernya. Kelima kategori tersebut adalah:
Sampah organik sisa makanan umumnya banyak dihasilkan pada tingkat rumah tangga, serta pada bisnis makanan, seperti restoran dan kafe.
Komposisinya mencakup segala jenis makanan dan bahan pangan, mulai dari cangkang telur, bonggol sayuran, kulit buah, tulang ikan dan ayam, makanan sisa, serta material lain yang telah atau tidak lagi dikonsumsi.
Selain itu, sisa makanan juga mencakup makanan matang yang tidak habis atau tidak terkonsumsi, seperti buah dan sayur-sayuran busuk.
Sayangnya, jenis sampah ini cukup memiliki kuantitas yang tinggi, lho. Menjadikannya mubazir dan menambah jumlah sampah.
Sampah sisa makanan atau dikenal juga dengan food loss & food waste menjadi salah satu penyumbang sampah organik terbesar.
Jakarta Globe memberi peringkat ke dua Indonesia sebagai penyumbang sampah makanan.
Sumber The Economist Intelligence Unit, Indonesia dinobatkan menjadi penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Disisi lain, tingkat kelaparan di Indonesia berada di tingkat yang serius.
Sampah organik yang berasal dari kebun merupakan sampah yang materialnya berasal dari taman atau pekarangan, seperti dedaunan, pepohonan, ranting, serta rerumputan sisa pemangkasan.
Sampah jenis ini dikenal juga dengan sampah coklat atau sampah kering. Ideal untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah pertanian merupakan sampah hasil dari pemrosesan tanaman, seperti batang jagung, sekam padi, dan dedaunan. Sisa-sisa pertanian tersebut, biasanya bisa dikelola menjadi kompos.
Sampah dari hewan ternak, seperti kotoran sapi dan kambing, juga masuk ke dalam kategori sampah organik. Sampah ini nantinya bisa diolah menjadi pupuk atau biogas untuk dipakai sebagai bahan bakar.
Bagian tubuh yang dimaksud antara lain adalah potongan kuku dan rambut manusia yang rontok serta bulu atau kulit dari hewan. Perlu diketahui, helai rambut dan kuku bisa jadi bahan komposter, lho.
Pemanfaatan Sampah Anorganik
Pemanfaatan sampah, baik organik maupun anorganik, merupakan salah satu pilar utama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan keberlanjutan yang berkelanjutan. Di tengah pertumbuhan populasi dan perkembangan industri yang pesat, volume sampah yang dihasilkan terus meningkat, sehingga menimbulkan tantangan besar bagi pengelolaan sampah di banyak daerah. Namun, dengan pendekatan yang tepat, sampah tidak lagi harus dipandang sebagai masalah yang membebani, melainkan sebagai sumber daya yang berharga dan bisa dimanfaatkan kembali.
Sampah organik yang berasal dari bahan-bahan hayati memiliki potensi besar untuk dikonversi menjadi berbagai produk yang bermanfaat. Misalnya, melalui proses dekomposisi alami, sampah organik dapat diubah menjadi pupuk kompos yang meningkatkan kesuburan tanah, mendukung pertanian berkelanjutan, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis. Selain itu, dengan teknologi seperti digester biogas, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi terbarukan, seperti biogas dan listrik, yang tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.
Sampah anorganik, meskipun lebih sulit terurai secara alami, juga memiliki potensi yang besar untuk didaur ulang dan digunakan kembali. Konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) menjadi kunci dalam pengelolaan sampah anorganik. Dengan menerapkan reuse, banyak barang yang masih memiliki nilai guna dapat digunakan kembali, mengurangi kebutuhan akan produksi barang baru. Pengurangan (reduce) dapat dimulai dengan kesadaran konsumen untuk memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan memiliki masa pakai yang lebih lama. Sedangkan daur ulang (recycle) memungkinkan sampah anorganik diolah menjadi produk baru, menghemat sumber daya alam, dan menciptakan peluang ekonomi yang baru.
Pemanfaatan sampah tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan. Industri daur ulang, misalnya, telah menjadi sektor ekonomi yang berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dari material yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Di sisi lain, penggunaan teknologi hijau dalam pengelolaan sampah, seperti pengolahan biogas atau daur ulang plastik menjadi bahan bangunan, menunjukkan bagaimana inovasi dapat memecahkan masalah lingkungan sekaligus menghasilkan nilai ekonomi.
Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk membangun ekonomi sirkular, di mana sumber daya digunakan secara berkelanjutan dan siklus hidup produk diperpanjang sebanyak mungkin. Ekonomi sirkular ini bertujuan untuk mengurangi limbah dan emisi dengan menjaga produk, material, dan sumber daya tetap berada dalam ekonomi selama mungkin.
Namun, untuk mewujudkan pemanfaatan sampah yang optimal, dibutuhkan kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, sementara sektor swasta diharapkan dapat mengembangkan inovasi teknologi dan bisnis yang memanfaatkan sampah sebagai bahan baku. Masyarakat, sebagai produsen utama sampah, juga harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah melalui praktik 3R dan kesadaran lingkungan yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, pemanfaatan sampah organik dan anorganik bukan hanya sebuah solusi praktis untuk mengatasi masalah limbah, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya, kita tidak hanya mengurangi beban lingkungan tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, bersih, dan sejahtera untuk generasi mendatang.
Sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7029990/perbedaan-sampah-organik-dan-anorganik-jenis-contoh-dan-pemanfaatannya
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
© Kotak Mutual Fund.2024
Mutual fund investments are subject to market risks, read all scheme related documents carefully.
The Kotak Mobile Banking App, a best in class App, provides banking on the go, which is a must in today’s digital era.If you are not an existing Kotak customer, you can open a Kotak Savings account or an 811 digital bank account by visiting your nearest branch.If you are an existing Kotak customer, you can use the 250+ features of the app to Bank, Pay bills, Invest, Shop and access services.One of our recent additions to the 250+ features is our new Pay Your Contact feature, where you can now send money to anyone using just their mobile Number• Bank on the go:Manage all your financial transactions, send and receive money through NEFT, IMPS and RTGS & UPI, request for a cheque book and much more• Pay your bills:Pay your Mobile Recharge, DTH payments and other bills with the online BillPay feature. Also, use the AutoPay feature to remember your monthly bills and pay them automatically from your account. Never miss a deadline again• Services:Instant completion on requesting for services such as updation of profile details, switching on/off of your Debit/Credit Card onlineThere's a lot more you can do with our Mobile Banking App:• Transfer money instantly using BHIM UPI without the need for any bank information• Transfer funds easily on the go without registering a beneficiary• Send money with Pay Your Contact, by just knowing your beneficiary’s mobile number • Book train tickets (IRCTC Authorized Partner), Flight tickets, Bus tickets, Hotels. Shop on Amazon, Flipkart, BigBasket, and more in KayMall• Recharge your mobile & DTH subscriptions with ease• Purchase and redeem Mutual Funds and keep track of your investments• Apply for a Kotak Credit Card• Regenerate your Debit and Credit card PINs• In case of loss, temporarily switch off your Kotak Debit Card for security purpose• Pay Credit Card bill online• Check your Bank Account statement• Check your account balance• Pay your bills, open a Term Deposit• Post opening Account, go to Manage Profile and Click a selfie or upload your photo to set as profile pictureAnd that’s not all!Mid-month cash crunch or an emergency? Get your salary in advance!Kotak Payday Loan is available with just a few taps. Repay the loan when your salary gets credited next month..Features of Payday Loan:• Get a loan within seconds starting at Rs.3,000• Pay interest as low as Re.1 per day• Avail loan with no documentationEligible users can apply from the ‘Apply Now’ section.Get started:To get started, you just need your Customer Relationship Number (CRN), your Debit / Credit Card PIN or your Net Banking password to get started. The app will take you through a one-time activation process when you login for the first time.Kotak Bank App requires following permissions:- Contacts: This is required to allow you fetching mobile number while mobile / DTH recharge or sharing IFSC/MMID- Location: This is required for Branch / ATM locator- Photos / Media / Files / Camera: This is required to let you access gallery / click an image to set profile picture.- Phone: This is required to let you dial customer contact center- SMS: This is required to auto activate the device during activation process.- Read SMS : This will be applicable for select customers and basis customers' specific consent, KMB App will access device level alternate data for credit risk assessment and decisioning towards better product offering.Please note that your data is safe with Kotak Mahindra bank. We do not share any information with third party without your initiation.
Manfaat dan Bahaya Sampah Organik
Dalam kuantitas normal dan tidak berlebihan, sampah memiliki manfaat dan dapat digunakan kembali untuk kebutuhan tertentu. Apabila dikelola secara bijak dan tepat, sampah akan mendatangkan keuntungan bagi manusia.
Pada sampah organik, sisa-sisa zat atau nutrisi dalam sampah ini dapat bermanfaat dan berfungsi untuk menyuburkan tanah apabila dijadikan kompos.
Manfaat sampah ini juga terkenal sebagai olahan pakan hewan.
Dapat dijadikan pakan untuk hewan peliharaan seperti pakan ayam, ikan, dan pakan lalat Black Soldier Fly.
Sampah jenis ini bermanfaat juga sebagai sumber listrik melalui pengolahan biogas.
Namun, apabila sampah dalam keadaan over kapasitas dan tidak diolah dengan benar, sampah ini malah bisa menimbulkan bahaya.
Seperti menimbulkan bau, mempengaruhi kualitas air tanah dan air sekitar akibat air lindi sampah yang tidak tertangani dengan baik, menghasilkan gas metana yang merupakan penyumbang gas rumah kaca apabila sampah disimpan dalam kondisi tertutup, kurang sinar matahari dan oksigen, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan penyakit.
Untuk menghindari hal ini, perlu dipahami bahwa penanganan sampah secara tepat sangat diperlukan. Memilah sampah berdasarkan jenisnya adalah salah satu cara yang bisa dilakukan.
Sumber : Waste for Change
Belanja di App banyak untungnya:
Sampah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia maupun alam, yang tidak lagi digunakan dan harus dibuang. Secara umum, sampah dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk pengelolaan sampah yang efektif, karena kedua jenis sampah ini memiliki karakteristik dan cara penanganan yang berbeda.
Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati atau alami, seperti sisa-sisa makhluk hidup, tumbuhan, dan hewan. Sampah ini bersifat biodegradable, yang berarti dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dalam jangka panjang. Contoh umum dari sampah organik termasuk sisa makanan, daun-daun kering, dan sisa sayuran.
Kebanyakan sampah organik berasal dari rumah tangga dan sektor pertanian, dan sampah ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang berguna seperti kompos atau pakan ternak. Meskipun sampah organik mudah terurai, jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat menimbulkan bau tak sedap dan menarik hama.
Sampah anorganik, sebaliknya, adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan nonhayati, baik itu produk sintetis atau hasil dari proses teknologi. Sampah ini biasanya lebih sulit terurai oleh mikroorganisme, dan bahkan jika bisa, memerlukan waktu yang sangat lama, hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun. Contoh dari sampah anorganik meliputi plastik, logam, kaca, dan produk elektronik yang tidak lagi digunakan.
Sampah anorganik merupakan masalah lingkungan yang besar, karena banyak dari bahan ini tidak dapat terurai dengan cepat, dan bisa menyebabkan pencemaran tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, pendekatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sangat penting dalam pengelolaan sampah anorganik.
Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik
Meskipun dianggap sebagai benda buangan, sampah organik dan anorganik sebenarnya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, maupun sebagai sumber energi terbarukan. Pemanfaatan ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga bisa memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
Jenis dan Contoh Sampah Anorganik
Apa Perbedaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik?
Perbedaan antara organik dan anorganik sebenarnya cukup sederhana. Jika melihat dari karakteristiknya, sampah organik adalah jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan serta beberapa diantaranya mudah hancur apabila tertinggal di alam.
Sedangkan, sampah anorganik merupakan kebalikannya.
Sampah anorganik terdiri dari bahan yang bukan berasal dari hewan dan tumbuhan serta tidak mudah hancur secara alami apabila tertinggal di alam.
Oleh karena itu, sampah anorganik perlu dikelola dengan bantuan mesin. Namun, perlu diketahui bahwa penumpukan sampah merupakan masalah yang menjadikan sampah dapat merusak lingkungan.
Meskipun sampah alami dapat terurai secara alami, tetapi apabila kuantitasnya banyak dan bertumpuk di alam, maka sampah ini juga akan bisa merusak lingkungan karena proses penguraiannya membutuhkan waktu lebih lama.
Dengan begitu, organik maupun anorganik perlu dibantu pengelolaannya oleh manusia agar barang sisa tersebut pada akhirnya tidak akan mencemari lingkungan.
Apa itu Sampah Organik?
Pengertian sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia.
Pada dasarnya, jenis sampah ini bisa terurai secara alamiah di alam juga bisa dimanfaatkan menjadi hal-hal lain, seperti kompos dan lainnya.
Jenis Sampah Organik Basah & Kering
Sampah organik bisa dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik kering dan basah.
Jenis sampah organik kering memiliki kandungan air yang sedikit hingga tidak ada, contohnya adalah ranting pohon, dedaunan kering, tulang belulang, dsb.
Jenis sampah organik basah memiliki kandungan air yang cukup tinggi, membuatnya lebih cepat membusuk dan dapat terurai lebih cepat dibandingkan sampah kering. Contoh sampah organik basah adalah sisa sayuran, buah-buahan, dsb.